Minggu, 27 Januari 2013

Mencintai Dengan Indah

NAMA : LINIE ASMARA

NPM : 14210043

KELAS : 3EA17

"Mencintai Dengan Indah"

Ketika cinta hadir bukan hanya untuk Allah Yang Maha Mengetahui, saat secercah rasa tidak hanya untuk Yang Maha Pencipta, izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba.... Mungkinkah dengan ridha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya?

Rasa cinta itu ibarat pelangi, begitu banyak warna di sana...

Cinta terkadang membuat kita bahagia...

Namun tak jarang membuat kita menderita...

Cinta adakalanya manis bagai madu...

Namun juga mampu memberi rasa pahit bagai empedu...

Cinta adalah perangkap rasa...

Sekali kita salah berlaku, maka akan terkungkung dalam waktu yang lama, dalam lingkaran derita...

Duhai, bagaimanakah kiranya diri bisa keluar dari belenggu itu?

Cintailah dia dengan indah, sikapi dengan anggun dan bijaksana.

Cintailah dia dalam diam, dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan.

♥♥ Cintai dalam diam ♥♥

Bukan karena membenci hadirnya, tapi menjaga kesuciannya, bukan karena menghindari dunia, tapi meraih surgaNya, bukan karena lemah untuk menghadapinya, tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyesatkan.

♥♥ Cintai dari kejauhan ♥♥

Karena kehadiran kita tiada mampu menjauhkan diri dari cobaan, kehadiran kita hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan, kehadiran kita mungkin saja akan membawa kesedihan bagi hati yang terjaga.

♥♥Cukup cintai ia dengan kesederhanaan♥♥

Memupuknya hanya akan menambah penderitaan, menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan, mengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan.

♥♥ Maka cintailah ia dengan keikhlasan ♥♥

Karena tentu kisah cinta Fatimah dan Ali bin Abi Thalib yang diinginkan oleh hati... Tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi?
boleh jadi ( pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. ( QS. Al Baqarah : 216)

Tiada obat yang paling mujarab bagi dua orang berlainan jenis yang saling mencintai kecuali bersatunya dua hati,dua jiwa dan raga dalam ikatan suci pernikahan.

"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas ( pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.( QS. An-Nur : 32).

Tapi.... Jika memang kelemahan masih nyata di pelupuk mata maka bersabarlah, berdo'alah dan berpuasalah....

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. ( QS. Al- Israa : 32)

Cinta bukan untuk kita hancurkan dan kita musnahkan, yang kita perlukan adalah mengendalikan dan mengarahkan agar tidak melanggar syariat-Nya. Kita butuh waktu, kesabaran, kepercayaan/keyakinan bahwa Allah lah yang mengatur segalanya. Dia akan memberikan pasangan hidup yang terbaik untuk kita pada waktu yang tepat dan orang yang tepat.

Sebelum semuanya halal marilah kita fokus mendekatkan diri pada-Nya dengan memperbanyak ibadah dan memperkuat rasa cinta kita pada-Nya.

Dan cintailah yang belum halal itu dalam diam, dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan, itu jauh lebih anggun, lebih indah, lebih bijak dan lebih suci.

SUMBER :

WANITA PILIHAN

NAMA : LINIE ASMARA

NPM : 14210043

KELAS : 3EA17


"WANITA PILIHAN" 

1. WANITA PILIHAN bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.

2. WANITA PILIHAN bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.

3. WANITA PILIHAN bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan, tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.

4. WANITA PILIHAN bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.

5. WANITA PILIHAN bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.

6. WANITA PILIHAN bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian, tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.

7. WANITA PILIHAN bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang dijalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.

8. WANITA PILIHAN bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.

9. WANITA PILIHAN bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.

10. Ciri WANITA PILIHAN muslimah cantik bukan dari fisik, tapi dinilai dari hati, akhlak dan perbuatannya.

SUMBER :

TAHUKAH ENGKAU, LELAKI SEBENARNYA JAUH LEBIH SERING MENANGIS?

NAMA : LINIE ASMARA

NPM : 14210043

KELAS : 3EA17

"TAHUKAH ENGKAU, LELAKI SEBENARNYA JAUH LEBIH SERING MENANGIS?"
Itulah mengapa Allah menyebutkan pada lelaki lebih kuat akalnya berbanding seorang wanita. Dan itulah sebabnya mengapa tiada yang kau lihat melainkan selain kedegilan mereka.

Lelaki menangis karena tanggung jawabnya di hadapan Allah.
Dia menjadi tonggak penyangg...a dalam rumah tangga.
Menjadi pengawal Tuhan bagi Ibu, saudara perempuan, isteri dan anak-anaknya.

Maka, tangisnya pun tidak pernah nampak dimatanya.

Tangisan lelaki adalah pada keringat yang bercucuran demi menafkahi keluarganya.

Tidak dapat kau lihat tangisnya pada keluh kesah di lisannya?

Lelaki “menangis” dalam letih dan lelahnya menjaga keluarganya dari kelaparan.

Tidak dapat kau dengar tangisnya pada omelan-omelan di bibirnya.

Lelaki menangis dalam tegak dan teguhnya dalam melindungi keluarganya dari terik matahari, deras hujan serta dinginnya angin malam.

Tidak nampak tangisnya pada peristiwa kecil dan remeh

Lelaki menangis dalam kemarahannya, bila kehormatan diri dan keluarganya digugat.
Lelaki menangis dengan sigap bangunnya di kegelapan dini hari.
Lelaki menangis dengan bercucuran peluhnya dalam menjemput rejeki.
Lelaki menangis dengan menjaga serta melindungi orang tua, anak an istri.
Lelaki menangis dgn tenaga dan darahnya menjadi garda bagi agamanya.

Namun…
Lelaki pun sungguh-sungguh menangis dengan air matanya dikesendiriannya, menyadari tanggungjawabnya yang besar di hadapan Allah.


SUMBER :

PACARMU ITU BELUM TENTU JADI JODOHMU

NAMA : LINIE ASMARA

NPM : 14210043

KELAS : 3EA17

"PACARMU ITU BELUM TENTU JADI JODOHMU"

Bismillahirrahmanirrahim,,,

Seorang PACAR itu kebanyakan hanya hadir sebagai penghias hidup seseorang.
... Dia hanya singgah sebentar yang terkadang menyisakan kepahitan dan penyesalan yang berkepanjangan.

Sedangkan JODOH adalah teman hidup yang telah digariskan Allah untuk menjadi pasangan pendamping hidup kita sepanjang hayat hingga kematian yang memisahkan.

Seseorang yang engkau anggap pacarmu belum tentu menjadi jodohmu!
Jadi jangan terlalu berharap banyak padanya hingga engkau rela menyerahkan segalanya demi apa yang engkau sebut cinta.

Ribuan korban selalu berjatuhan. Dan terus berjatuhan setiap harinya.
Tapi anehnya, terlalu sedikit dari kita yang bisa mengambil hikmah dari kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita.

Tanya kenapa?

Karena lemahnya iman! Itulah jawaban yang paling pantas!
Keimanan yang seharusnya menjadi tameng malah ditukar dengan nafsu yang selalu menggerogoti pikiran kita.
Masihkah kita mengagungkan hubungan yang nyata-nyata dilarang Agama?

Ingatlah..
Hanya pasangan halalmu yang paling berhak untuk memilikimu. Lahir batin. Luar dalam. Bukan pacarmu yang setiap waktu bisa saja pergi meninggalkanmu.

Renungkanlah sebelum terlambat dan berakhir dengan sebuah penyesalan.


SUMBER :

Kamis, 10 Januari 2013

RENUNGAN BAGI YANG SEDANG DIMABUK CINTA

NAMA : LINIE ASMARA

NPM : 14210043

KELAS : 3EA17

RENUNGAN BAGI YANG SEDANG DIMABUK CINTA


Salah satu tipu daya setan adalah fitnah yang di timpakannya kepada mereka yang di landa mabuk cinta kepada seseorang.

Demi Allah, ini merupakan fitnah dan bencana yang sangat besar, yang menjadikan nafsu menghambakan diri kepada selain penciptanya, yang menaklukkan hati kepada kekasih yang di gandrunginya yang akan menimpakan kehinaan kepadanya, yang menyalakan peperangan antara mabuk cinta dan tauhid, dan yang mengajak untuk memberikan kesetiaan kepada setan durhaka.

Ia menjadikan hati sebagai tawanan hawa nafsu, sebaliknya menjadikan hawa nafsu sebagai hakim dan pemimpinnya. Di penuhinya hati dengan bencana dan fitnah, di halanginya dari kebenaran, dan di palingkannya dari jalan yang lurus. Ia berteriak di pasar perbudakan, menawarkan hati kemudian menjualnya dengan harga yang murah. Di berikannya imbalan yang rendah kepada hati, sebagai ganti dari imbalan yang bernilai tinggi, yaitu kamar kamar surga, dan lebih dari itu adalah kedekatan dengan AR-Rahman.

Lantas, hati merasa tentram berada di sisi kekasih yang hina itu, padahal derita yang di rasakannya berlipat ganda di bandingkan dengan kenikmatan yang diperolehnya, kedekatan dengannya merupakan sebab terbesar kesengsaraannya. Padahal alangkah cepatnya seorang kekasih berubah menjadi musuh! alangkah cepatnya seorang kekasih meninggalkan kekasihnya, sampai sampai seperti tidak pernah menjadi seorang kekasih.

Andaikata seseorang bisa bersenang-senang dengan kekasihnya di dunia ini, namun tidak lama lagi ia pasti mendapat penderitaan yang lebih besar padanya, apalagi di hari ketika para kekasih telah menjadi musuh bagi kekasihnya, kecuali orang-orang yang bertaqwa.(1)

Betapa meruginya orang yang mabuk cinta yang telah menjual dirinya kepada selain “KEKASIH PERTAMA” dengan harga murah dan kenikmatan sesaat; begitu kelezatannya hilang tinggallah tanggung jawabnya; begitu manfaatnya hilang tinggallah mudharatnya begitu kenikmatannya hilang tinggallah kesengsaraannya; dan begitu kebahagiaannya hilang tinggallah penyesalannya.

Duhai,kasihinilah orang yang mabuk cinta yang memiliki dua macam duka cita:
-Duka karena tidak mendapatkan “KEKASIH YANG MAHA TINGGI”serta kenikmatan yang abadi.
-Duka karena kepayahan dan siksa pedih yang musti di tanggungnya.

Pada hari itu ,orang yang tertipu mengetahui perdagangan apakah yang telah di sia-siakannya serta mengatakan bahwa orang yang selama ini telah memperbudak dirinya dan menguasai hatinya sebenarnya tidak layak dirinya menjadi pembantu dan pengikut orang itu. Musibah apakah yang lebih besar daripada seorang raja yang di turunkan dari tahta kerajaannya di jadikan sebagai tawanan orang yang tidak pantas menjadi tuannya serta di paksa untuk mematuhi segala perintah dan larangannya? Jika anda melihat hatinya ketika ia bersama orang yang di cintainya niscaya anda melihatnya: Ibarat burung di genggaman seorang bocah yang menimpakan berbagai penderitaan kepadanya sedangkan si bocah bergembira dan bermain.

Jika anda melihat keadaan dirinya dan kehidupannya, niscaya Anda akan berkomentar:

Tiadalah di muka bumi ini orang yang lebih menderita daripada seorang yang di mabuk cinta. Meski hawa nafsunya memperoleh kenikmatan. Kau lihat ia menangis setiap saat sebab takut berpisah,atau karena rindu. Menangis ketika mereka jauh karena rindu kepada mereka. Juga menangis ketika mereka dekat karena takut berpisah. Andaikata Anda melihat tidur dan istirahatnya, Niscaya anda mengetahui bahwa cinta dan tidur telah berjanji dan bersepakat untuk tidak akan pernah bertemu. Jika Anda melihat simbah air matanya dan gejolak api di dalam dirinya niscaya Anda membaca syair:

Maha Suci RABB ‘ARSY yang menciptanya dengan sempurna

Yang menjadikan hal-hal yang berlawanan tanpa penolakan

Tetes airmata muncul dari gejolak api di dalam diri

air dan api berada di satu tempat

Andaikata anda bisa melihat masuk dan merasuknya cinta kedalam hati niscaya Anda mengetahui bahwa cinta itu lebih halus cara masuknya ke dalamnya daripada masuknya roh kedalam badan.

Pantaskah orang yang berakal menjual”raja yang di taati” ini kepada siapa yang akan menimpakan siksaan buruk kepadanya dan yang menciptakan pembatas tebal antara dirinya dan Wali Maulanya yang Haq, yang senantiasa di butuhkannya?

Seseorang yang mabuk cinta ibarat mayat bagi yang di cintainya. Ia juga budak yang tunduk dan patuh kepadanya. Jika di panggil ,ia datang menyambut. Jika di tanyakan kepadanya; “apa yang kamu angankan?”

Maka yang di cintainya adalah puncak segala angannya. ia tidak bisa memperoleh ketentraman dan ketenangan pada selainnya.

Sungguh sepantasnyalah jika ia tidak menyerahkan penghambaan dirinya kecuali kepada sang kekasih dan tidak menjual bagiannya darinya dengan penukar yang rendah.

Di salin ulang dari Ighatsatul lahfam Min mashayidisy Syaithan (menyelamatkan hati dari tipu daya setan jilid 2,hal:285-287) penerbit Al-Qowam

(1).Itu terjadi pada hari kiamat.sebagaimana firman allah ta’ala dalam surat Az-Zaukhruh ayat 66-67.”mereka tidak menunggu kecuali kedatangan hari kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya.Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa”.

SUMBER :

Bila Cinta Tak Terbalas?

NAMA : LINIE ASMARA

NPM : 14210043

KELAS : 3EA17

Bila Cinta Tak Terbalas?

“Maaf Akhi, bukannya saya tidak menghormati permintaan akhi. Tapi rasanya kita cukup menjalin ukhuwah saja dalam perjuangan. Saya doakan semoga akhi menemukan pasangan lain yang lebih baik dari saya.”

Amboi, bagaimana rasanya bila kalimat di atas dialami oleh para ikhwan? Bisa saja langit terasa runtuh, hati berkeping-keping. Sang pujaan hati yang kita harapkan menjadi teman setia dalam mengarungi perjalanan hidup menampik khitbah kita. Segala asa yang pernah coba ditambatkan akhirnya karam. Cinta suci sang ikhwan bertepuk sebelah tangan. Ya drama kehidupan menuju meghligai pelaminan memang beragam. Ada yang menjalaninya dengan smooth, amat mulus, tapi ada yang berliku penuh onak duri, bahkan ada yang pupus ditengah perjalanan karena cintanya tak bertaut dalam maghligai pernikahan.

Ini bukan saja dialami oleh para ikhwan, kaum akhwat pun bias mengalaminya. Bedanya, para ikhwan mengalami secara langsung karena posisi mereka sebagai subyek/pelaku aktif dalam proses melamar. Sehingga getirnya kegagalan cinta –seandainya memang terasa getir- langsung terasa. Sedangkan kaum akhwat perasaanya lebih aman tersembunyi karena mereka umumnya berposisi pasif, menunggu pinangan. Tapi manakala sang ikhwan yang didamba memilih berlabuh dihati yang lain kekecewaan juga merebak dihati mereka.

Mengambil sikap

Ikhwan dan akhwat rahimakumullah, siapapun berhak kecewa manakala keinginan dan cita-citanya tidak tercapai. Perasaan kecewa adalah bagian dari gharizatul baqa’ (naluri mempertahankan diri) yang Allah ciptakan pada manusia. Dengannya, manusia adalah manusia bukan onggokan daging dan tulang belulang. Ia juga bukan robot yang bergerak tanpa perasaan, tapi manusia memiliki aneka emosi jiwa. Ia bisa bergembira tapi juga bisa kecewa.

Emosi negatif, seperti perasaan kecewa akibat tertolak, bukannya tanpa hikmah. Kesedihan akan memperhalus perasaan manusia, bahkan akan meningkatkan kepekaannya pada sesama. Bila dikelola dengan baik maka akan semakin matanglah emosi yang terbentuk. Tidak meledak-ledak lalu lenyap seketika. Ia akan siap untuk kesempatan berikutnya; kecewa ataupun bergembira. Jadi mengapa tidak bersyukur manakala kita ternyata bisa kecewa? Karena berarti kita adalah mansia seutuhnya.
Kegagalan meraih cinta juga bukan pertanda bencana. Tapi akan memberikan pelajaran beharga pada manusia. Seorang filsuf bernama John Charles Salak mengatakan : Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua; yaitu mereka yang berfikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak penah memikirkannya.

Karenanya kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tapi justru awal dari segala-galanya. Meski terdengar klise tapi ada benarnya; ambillah pelajaran dari sebuah kegagalan lalu buatlah perbaikan diri. Tentu saja itu dengan tetap mengimani qadla Allah SWT. Agar kegagalan mengkhitbah tidak menjadi petaka, maka ikhwan dan akhwat, persiapkanlah diri sebaik-baiknya, ada beberapa langkah yang bisa diambil:

Percayai qadla

Manusia tidak suka dengan penolakan. Ia ingin semua keinginannya selalu terpenuhi. Padahal ditolak adalah salah satu bagian dari kehidupan kita. Kata seorang kawan, hidup itu adakalanya tidak bisa memilih. Perkataan itu benar adanya, cobalah kita renungkan, kita lahir kedunia ini tanpa ada pilihan; terlahir sebagai seorang pria atau wanita, berkulit coklat atau putih, berbeda suku bangsa, dsb. Demikian pula rezeki dan jodoh adalah hal yang berada di luar pilihan kita. Man propose, god dispose. Kita hanya bisa menduga dan berikhtiar, tapi Allah jua yang menentukan.
Sesungguhnya salah seorang di antara kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam rahim ibunya selama 40 hari kemudian menjadi ‘alaqah kemudian menjadi janin, lalu Allah mengutus malaikat dan diperintahkannya dengan empat kata dan dikatakan padanya: tulislah amalnya, rizkinya dan ajalnya. (HR.Bukhari)

Maka kokohkanlah keimanan saat momen itu terjadi pada kita. Yakinilah skenario Allah tengah berlangsung, dan jadilah penyimak yang baik dengan penuh sangka yang baik padaNya. Tanamkan dalam diri kita ‘Allah Mahatahu yang terbaik bagi hamba-hambaNya’. Jangan biarkan kekecewaan menggerogoti keimanan kita kepadaNya. Apalagi dengan terus menanamkan prasangka buruk padaNya. Segerahlah sadar bahwa ini adalah ujian dari Allah . akankah kita menerima qadla-Nya atau merutuknya? Dengan demikian, fragmen yang pahit dalam kehidupan InsyaAllah akan memperkuat keyakinan kita bahwa Allah sayang pada kita. Demikian sayangnya, sampai-sampai Allah tidak rela menjodohkan kita dengan si fulan yang kita sangka sebagai pelabuhan cinta kita.

Bersiap untuk cinta dan bahagia

“Seandainya ukhti menjadi istri saya, saya berjanji akan membahagiakan ukhti,“ Demikian ungkapan keinginan para ikhwan terhadap akhwat yang akan mereka lamar. Puluhan, mungkin ratusan angan-angan kita siapkan seandainya si dia menerima pinangan cinta kita. Kita begitu siap untuk berbahagia dan membahagiakan orang lain. Sama seperti banyak orang yang ingin menjadi kaya, tenar dan dipuja banyak orang.

Sayang, banyak diantara kita yang belum siap untuk merasa kecewa. Dan ketika impian itu berakhir kita seperti terhempas. Tidak percaya bahwa itu bisa terjadi, ada akhwat yang ‘berani’ menolak pinangan kita. Bila kurang waras, mungkin akan keluar ucapan, “berani-beraninya. .. atau apa yang kurang dari saya.? ” Akhi dan ukhti, jangan biarkan angan-angan membuai kita dan membuat diri menjadi tulul amal, panjang angan-angan. Sadarilah semakin tinggi angan membuai kita, semakin sakit manakala tak tergapai dan terjatuh.

Ambillah sikap simbang setiap saat; bersiap diri menjadi senang sekaligus kecewa. Sikap itu akan menjadi bufferl penyangga mental kita, apapun yang terjadi kelak. Manakala kenyataan pahit yang ada di depan mata, sang akhwat menolak khitbah kita atau sang ikhwan memilih ‘bunga’ yang lain, hati ini tidak akan tercabik. Yang akan datang adalah keikhlasan dan sikap lapang dada. Demikian pula saat ia menjatuhkan pilihannya pada kita, hati ini akan bersyukur padaNya karena doa terkabul, keinginan menjadi kenyataan.

Menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya urusannya seluruhnya baik dan tidaklah hal itu dimiliki oleh seseorang kecuali bagi seorang mukmin. Jika mendapat nikmat ia bersyukur maka hal itu baik baginya, dan jika menderita kesusahan ia bersabar maka hal itu lebih baik baginya.” (HR. Muslim)

Bukan Aib

Ditolak? Emang enak! Wah, mungkin demikian pikiran sebagian ikhwan. Malu, kesal dan kecewa menjadi satu. Tapi itulah bentuk ‘perjuangan’ menuju pernikahan. Kita tidak akan pernah tahu apakah sang pujaan menerima atau menolak kita, kecuali setelah mengajukan pinangan padanya. Manakala ditolak tidak usah malu, bukan cuma kita yang pernah ditolak, banyak ikhwan yang ‘senasib’ dan ‘sependeritaan’. Saatnya berjiwa besar ketika ditolak. Tidak perlu merasa terhina. Demikian pula saat banyak orang tahu hal itu. Bukankah apa yang kita lakukan adalah sesuatu yang benar? Mengapa mesti malu.

Kita mungkin takkan Bahagia’

Marah-marah karena lamaran tertolak? Mendoakan keburukan pada ikhwan yang tidak mencintai kita? Itu bukan sikap seorang muslim/muslimah yang baik. Tidak ada yang bisa melarang seseorang untuk jatuh cinta maupun menolak cinta. Sebagaimana kita punya hak untuk mencintai dan melamar orang, maka ada pula hak yang diberikan agama pada orang lain untuk menolak pinangan kita. Bahkan dalam kehidupan rumah tangga pun seorang suami dan istri diberikan hak oleh Allah . Untuk membatalkan sebuah ikatan pernikahan.

Mengapa ada hak penolakan cinta yang diberikan Allah pada kita? Bahkan dalam pernikahan ada pintu keluar ‘perceraian’? jawabannya adalah sangat mungkin manusia yang jatuh cinta atau setelah membangun rumah tangga, ternyata tak kunjung memperoleh kebahagiaan ( al hanaah ) dari pasangannya, maka tiada guna mempertahankan sebuah bahtera rumah tangga bila kebahagiaan dan ketentraman tak dapat diraih. Wallahu’alam bi ash shawab

Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. ( Al-Baqarah[2] :229 ) Berpikir positiflah manakala cinta tak berbalas. Belum tentu kita memperoleh kebahagiaan bila hidup bersamanya. Apa yang kita pandang baik secara kasat mata, belum tentu berbuah kebaikan di kemudian hari. Adakalanya keinginan untuk hidup bersama orang yang kita idamkan begitu menggoda. Tapi bila ternyata cinta kita bertepuk sebelah tangan, untuk apa semua kita pikirkan lagi? Allah Maha Pangatur, ia pasti akan mempertemukan kita dengan orang yang memberikan kebahagiaan seperti yang kita angankan.

Bahkan mungkin lebih dari yang kita harapkan.

Be positive thinking, suatu hari kelak ketika antum telah menikah dengan orang lain bukan dengan si dia yang antum idamkan- niscaya antum takjub dengan kebahagiaan yang antum rasakan. Percayalah banyak orang yang telah merasakan hal demikian.Saya tak mungkin berbahagia tanpanya.

Ini adalah perangkap, ia akan memenjarakan kita terus menerus dalam kekecewaan. Perasaan ini juga menghambat kita untuk mendapatkan kesempatan berbahagia dengan orang lain. Mereka yang terus menerus mengingat orang yang pernah menolaknya, dan masih terbius dengan angan-angannya sebenarnya tengah menyiksa perasaan mereka sendiri dan menutup peluang untuk bahagia.
Mari berpikir jernih, untuk apa memikirkan orang lain yang sudah menjalani kehidupannya sendiri? Jangan biarkan orang lain membatalkan kebahagiaan kita. Diri kitalah yang bisa menciptakannya sendiri. Untuk itu tanamkan optimisme dan keyakinan terhadap qadla Allah SWT. Insya Allah, akan ada orang yang membahagiakan kita kelak.

Cinta membutuhkan waktu

Maukah ukhti menjadi istri saya? Saya tunggu jawaban ukhti dalam waktu 1 X 24 jam!” Masya Allah, cinta bukanlah martabak telor yang bisa di tunggu waktu matangnya. Ia berproses, apalagi berbicara rumah tangga, pastinya banyak pertimbangan- pertimbangan yang harus dipikirkan. Ada unsur keluarga yang harus berperan. Selain juga ada pilihan-pilihan yang mungkin bisa diambil.
Jadi harap dipahami bila kesempatan datangnya cinta itu menunggu waktu. Seorang akhwat yang akan dilamar –contoh extrim pada kasus diatas- bisa jadi tidak serta merta menjawab. Biarkanlah ia berpikir dengan jernih sampai akhirnya ia melahirkan keputusan. Jadi cara berpikir seperti di atas sebenarnya lebih cocok dimiliki anggota tim SWAT ketimbang orang yang berkhitbah Ideal bagus, Tapi realistik adalah sempurna.

Suami yang saya dambakan adalah yang bertanggungjawab pada keluarga, giat berdakwah dan rajin beribadah, cerdas serta pengertian, penyayang, humoris, mapan dan juga tampan.” Itu mungkin suami dambaan Anda duhai Ukhti . tapi jangan marah bila saya katakan bahwa seandainya kriteria itu adalah harga mati yang tak tertawar, maka yang ukhti butuhkan bukanlah seorang ikhwan, melainkan kitab-kitab pembinaan. Kenyataannya tidak ada satupun lelaki didunia ini yang bisa memenuhi semua keinginan kita. Ada yang mapan tapi kurang rupawan, ada yang rajin beribadah tapi kurang mapan, ada yang giat dakwah dakwah tapi selalu merasa benar sendiri, dsb.

Ini bukan berarti kita tidak boleh memiliki kriteria bagi calon suami/istri kita, lantas membuat kita mengubah prinsip menjadi ‘yang penting akhwat” atau “yang penting ikhwan”. Tapi realistislah, setiap menusia punya kekurangan – sekaligus kelebihan. Mereka yang menikah adalah orang-orang yang berani menerima kekurangan pasangannya, bukan orang-orang yang sempurna. Tapi berpikir realistis terhadap orang yang akan melamar kita, atau yang akan kita lamar, adalah kesempurnaan, Maka doa kita kepada Allah bukanlah,”berikanlah padaku pasangan yang sempurna” tetapi “ya Allah, karuniakanlah padaku pasangan yang baik bagi agamaku dan duniaku.

Kekuatan Ruhiyah

Percaya diri itu harus, tapi overselfconfidence adalah kesalahan. Jangan terlalu percaya diri akhi bahwa lamaran antum diterima. Jangan juga terlalu yakin ukhti, bahwa sang pujaan akan datang ke rumah anti. Perjodohan adalah perkara gaib. Tanpa ada seorang pun yang tahu kapan dan dengan siapa kita akan berjodoh. Cinta dan berjodohan tidak mengenal status dan identifikasi fisik. Bukan karena ukhti cantik maka para ikhwan menyukai ukhti. Juga bukan karena akhi seorang hamalatud da’wah lalu setiap akhwat mendambakannya.

Kita tidak bisa mengukur kebahagiaan orang lain menurut persepsi kita. Bukankah sering kita melihat seseorang yang menurut kita “luar biasa” berjodoh dengan yang ‘biasa-biasa’. Seperti seringnya kita melihat pasangan yang ganteng dan cantik, populer tapi kemudian berpisah. Inilah rahasia cinta dan perjodohan, tidak bisa terukur dengan ukuran-ukuran manusia, Maka landasilah rasa percaya diri kita dengan sikap tawakal kepada Allah. Kita berserah diri kepadaNya akan keputusan yang ia berikan. Jauhilah sikap takkabur dan sombong. Karena itu semua hanya akan membuat diri kita rendah dihadapan Allah dan orang lain. Intinya saya bermaksud mengatakan ‘jangan ke-ge-er-an’ dengan segala title dan atribut yang melekat pada diri kita.
Beri cinta kesempatan (lagi)

……….dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” ( QS. Yusuf[12]:87 )
bersedih hati karena gagal bersanding dengan dambaan hati wajar adanya. Tapi bukan alasan untuk menyurutkan langkah berumah tangga. Dunia ini luas, demikian pula dengan orang-orang yang mencintai kita.

Kegagalan cinta bukan berarti kita tidak berhak bahagia atau tidak bisa meraih kebahagiaan. Bila hari ini Allah belum mempertemukan kita dengan orang yang kita cintai, insyaAllah ia akan datang esok atau lusa, atau kapanpun ia menghendaki, itu adalah bagian dari kekuasaanNya cinta juga berproses. Ia membutuhkan waktu. Ia bisa datang dengan cepat tak terduga atau mungkin tidak seperti yang kita harapkan. Ada orang yang dengan cepat berumah tangga, tapi ada pula yang merasakan segalanya berjalan lambat, namun tidak pernah ada kata terlambat untuk merasakan kebahagiaan dalam pernikahan.

Beri kesempatan diri kita untuk kembali merasakan kehangatan cinta. love is knocking outside the door.’ Kata musisi Tesla dalam senandung love will find a way. Tidak pernah ada kata menyerah untuk meraih kebahagiaan dalam naungan ridhoNya. Yang pokok, ikhwan atau akhwat yang kelak akan menjadi pasangan kita adalah mereka yang dirihoi agamanya.
jika melamar kepada kalian seseorang yang kalian ridho agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah ia, bila kalian tidak melakukannya maka akan ada fitnah di muka bumi dan kerusakan yang nyata” (HR. Turmudzi)

Wanita dinikahi karena satu dari tiga hal; dinikahi karena hartanya, dinikahi karena kecantikannya, dinikahi karena agamanya. Maka pilihlah yang memiliki agama dan akhlak (mulia) niscaya selamat dirimu.” (HR.Ahmad).

SUMBER :

Jumat, 04 Januari 2013

7 Jenis Sombong Yang Dilaknat Tuhan

NAMA : LINIE ASMARA

NPM : 14210043

KELAS : 3EA17

7 Jenis Sombong Yang Dilaknat Tuhan

1. Sombong karena kelebihan seseorang dengan pengetahuan ilmunya, baik ilmu dunia atau ilmu akhirat. Apabila ilmu sudah penuh di dada, dia menganggap orang lain jahil belaka, semua orang buta dan jika ada pandangan yang bernas tetapi tidak diterimanya. Orang yang sombong seumpama ini hendak dirinya selalu dihormati oleh orang lain terutama ketika di khalayakramai, oleh anak muridnya dan orang bawahannya serta sentiasa meminta diberi layanan mulia.

Sabda Rasulullah SAW:

“Tidak akan masuk syurga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan walau hanya sebesar zarah.” (Hadis riwayat Muslim)

2. Sombong kerana kelebihan beribadat seseorang. Penyakit orang ahli abid yang merasa diri mereka terlalu banyak beribadat berbanding dengan orang lain sehingga menganggap orang lain tidak mampu beribadat seperti mereka. Sedangkan mereka sebenarnya terpedaya dengan tipu daya syaitan. Rasulullah SAW telah mengingatkan melalui sabda Baginda yang bermaksud:

“Bahwa siapa yang memuji dirinya sendiri atas suatu amal shaleh, bererti sudah tersesat daripada mensyukurinya, dan gugurlah segala amal perbuatannya.“

3. Sombong kerana ego memperkasakan keturunan, bangga kita berketurunan mulia lagi bangsawan, suka menyebut nama datuk nenek moyang kita yang dulunya dikatakan keramat atau hebat. Sifat sombong seperti ini tidak ubah seperti kaum Bani Israel yang dilaknat Tuhan, seperti termaktub dalam al-Quran. Mereka bangga dengan keturunan mereka yang banyak menjadi nabi ikutan, konon keturunan mulia dikasihi tuhan.

4. Sombong kerana berasa diri cantik dan sempurna malah memandang orang lain dengan hina, seperti merendah-rendah ciptaan Allah hingga sanggup menyindir atau memberi gelaran tidak baik seperti pendek, berkulit hitam atau gemuk.

5. Sombong yang berpuncak daripada kelebihan harta yang diberi Allah membuat kita lupa daratan, berbangga dengan kekayaan yang ada, rumah besar, kereta BMW mewah hingga memandang rendah orang yang kurang berada.

6. Sombong kerana kekuatan dan kegagahan diri. Semua orang akan dibuli kerana kuatnya badan kita tidak terperi, hingga boleh memakan kaca, kunyah besi, boleh menarik bas dan lori hanya dengan gigi, boleh dihempap badan dengan batu dan besi, atau sebagainya.

7. Sombong dan berbangga kerana ramainya pengikut setia di belakang diri, sepertinya orang alim berbangga dengan ramainya murid yang memuji. Guru silat pula berbangga dengan ramainya murid yang tidak lut ditetak parang dan dijilat api.


Oleh itu, hendaklah kita memeriksa diri kita betul-betul, lihat sama ada 7 perkara yang membawa kepada penyakit sombong ini ada pada kita atau tidak. Penawarnya ada di tangan sendiri kerana penyakit sombong ini hanya akan memakan diri. Tidak sekarang, mungkin di masa akan datang. Ubatilah sifat sombong itu dan jangan sesekali menghina orang lain kerana ianya sifat yang dilaknat oleh Allah. Fikirkanlah..

Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang sombong, keras kepala dan takbur, akan dikumpulkan pada hari kiamat, dalam bentuk semut yang kecil, yang dipijak mereka oleh manusia, kerana hinanya mereka pada Allah.” (Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dari Abu Hurairah).

SUMBER :

By :
Free Blog Templates