Senin, 05 November 2012

Kepribadian, Nilai dan Gaya hidup

NAMA : LINIE ASMARA 

NPM : 14210043 

KELAS : 3EA17 

Kepribadian, Nilai dan Gaya hidup 

I. KEPRIBADIAN 

Definisi Kepribadian 

Pengertian dari Kepribadian merupakan suatu ciri yang dibawa dari dalam jiwa seseorang semenjak dia mulai dewasa yang sangat menentukan serta mencerminkan bagaimana orang tersebut merespon dengan tingkah laku terhadap lingkungannya. 

Sifat-sifat seseorang merupakan suatu hal yang paling dapat dinilai dalam melihat kepribadian seseorang. Sifat-sifat ini berasal dari dalam diri. Sifat-sifat yang membedakan antara seseorang dengan orang lainnya terletak pada kualitas sifat, pembawaan sifat, kemampuan mempengaruhi orang dan perangai khusus yang dimilikinya. 

Selain itu kepribadian juga cenderung dapat mempengaruhi pilihan dan pembelian seorang konsumen terhadap suatu produk barang maupun jasa. Hal inilah yang mempengaruhi konsumen dalam berbagai cara konsumen merespon usaha promosi dari para para pemasar, kapan waktunya, di mana letaknya, dan bagaimana mereka mengkonsumsi produk dan jasa tertentu.

Sifat Dasar dari Kepribadian 

a). Kepribadian membedakan individu

Kepribadian seseorag dikatakan saling membedakan karena dalam diri seseorang terdapat karakteristik yang dapat membentuk kepribadian seorang individu menjadi sangat berbeda dengan individu lainnya. 

Hal tersebut merupakan kombinasi-kombinasi yang berasal dari banyak sebab. Sehingga akan banyak terdapat kepribadian yang akan tercipta baik karena pengaruh lingkungan sosialnya maupun kebudayaannya. 

b). Kepribadian bersifat konsisten dan bertahan lama 

Sebenarnya kepribadian seseorang akan muncul sejak manusia tersebut berumur anak-anak , kepribadian sebenarnya sudah di bawa sejak bayi maupun saat dalam kandungan yang dalam hal ini, diturunksn oleh orang tuanya dan kemudian dibawa siring dengan pertumbuhan dan akan semakin matang ketika orang tersebut menjadi dewasa dan Tua. 

c). Kepribadian dapat berubah 

Sebenarnya kepribadian seseorang yang di bawa sejak kecil tetap dapat berubah pada keadaan tertentu yang mempengaruhinya. Misalnya karena adanya berbagai peristiwa hidup yang terus dialaminya. 

Kepribadian seseorang berubah tidak hanya sebagai respon terhadap berbagai peristiwa yang terjadi tiba-tiba, Namun juga terjadi sebagai bagian dari perjalanan sebuah proses menuju ke kedewasaan secara yang bertahap. 

Pengaruh Kepribadian Dalam Perilaku Konsumen 

Kepribadian yang berbeda membawa banyak perbedaan juga terhadap perilaku konsumen seseorang terhadap pembelian suatu barang, hal tersebut dikarenakan setiap orang memiliki kehidupan sosial yang berbeda-beda, serta berasal dari keluarga dengan kondisi yang berbeda-beda pula, hal ini lah yang menjadikan setiap orang memiliki keperibadiannya masing-masing yang jelas berbeda dengan kepribadian orang lainnya. 

Kepribadian ini akan mempengaruhi sikap seseorang dalam menilai suatu produk, serta akan memberikan pemahaman yang berbeda dari nilai guna suatu barang. Maka hal itu tentu akan mempengaruhi perilakunya sebagai seorang konsumen. 

II. NILAI-NILAI INDIVIDU 

Seseorang akan memiliki nilai-nilainya sendiri sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Setiap individu juga akan menilai sesuatu dengan berbeda-beda. Nilai yang dimiliki oleh setiap individu tersebut akan mempengaruhi perilaku dan alasan seseorang dalam membelanjakan uang atau sember daya yang mereka miliki untuk membeli suatu barang. 

Dengan demikian bila semakin tinggi seseorang menilai suatu barang dan jasa terhadap kebutuhan hidupnya, maka akan semakin tinggi pula apresiasi/ Respon mereka terhadap produk tersebut. 

Contoh : Seorang konsumen akan menilai secara baik terhadap suatu produk / barang yang dibelinya apabila barang tersebut memenuhi syarat akan keingnan dan dapat memenuhi kepuasan konsumennya. Konsumen Tas akan merasa puas terhadap tas yang dibelinya bila tas tersebut kuat dan nyaman digunakan. 

Dilihat dari kepribadian, perilaku konsumen mempunyai nilai-nilai individu sebagai berikut : 

1. Id 

Id itu untuk mengusahakan segera tersalurkannya kumpulan-kumpulan energi atau ketegangan, yang dicurahkan dalam jasad oleh rangsangan-rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar. Berfungsi sebagai menunaikan prinsip kehidupan yang asli atau yang pertama yang dinamakan prinsip kesenangan (pleasure principle). 

Bertujuan untuk mengurangi ketegangan. Ketegangan dirasakan sebagai penderitaan. Tujuan dari prinsip kesenangan ini dapat dikatakan terdiri dari usaha mencegah dan menemukan kesenangan. 

2. Ego 

Ego adalah Hubungan timbal balik antara seseorang dengan dunia memerlukan pembentukan suatu system rohaniah baru. Berlainan dengan id yang dikuasai oleh prinsip kesenangan, ego dikuasai oleh prinsip kenyataan (reality principle). 

Bertujuan untuk menangguhkan peredaan energi sampai benda nyata yang akan memuaskan telah diketemukan atau dihasilkan. Penangguhan suatu tindakan berarti bahwa ego harus dapat menahan ketegangan sampai ketegangan itu dapat diredakan dengan suatu bentuk kelakuan yang wajar. 

3. Super Ego 

Superego adalah suatu cabang moril atau cabang keadilan dari kepribadian.Superego lebih mewakili alam ideal daripada alam nyata. Superego terdiri dari dua anak system, ego ideal dan hati nurani. 

III. KONSEP GAYA HIDUP DAN PENGUKURANNYA 

Berbicara mengenai konsep, maka perencanaan merupakan elemen utamanya, maka pengertian dari konsep Gaya hidup adalah bagaimana perencanaan seseorang terhadap gaya hidupnya sehari-hari, dengan perencanaan yang matang dan berpatokan pada suatu hal ataupun prinsip yang melatar belakanginya. 

Seseorang memulai merencanai pola kehidupannya sejak kecil, ketika orang tua memberikan pendidikan sekolah, maka hal itu juga merupakan pola perencanaan terhadapa seseorang yang diberikan oleh orang lain, dengan tujuan memberikan perencanaan yang baik. 

Untuk mengukur gaya hidup seseorang, maka kita harus menggunakan pendekatan Psikografi, Psikografi merupakan suatu kriteria untuk mengukur tingkat psikologis seseorang yang berhubungan langsung dengan pengaruh pembentukan gaya hidup. 

Ada 3 Faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup Konsumen : 
  1. Kegiatan yaitu bagaimana konsumen menghabiskan waktunya.
  2. Minat yaitu tingkat keinginan atau perhatian atas pilihan yang dimiliki konsumen.
  3. Pendapat atau pemikiran yaitu jawaban sebagai respon dari stimulus dimana semacam pertanyaan yang diajukan. 
Dalam Psikografi terdapat variabel-variabel yang akan digunakan. Variabel psikografi tersebut antara lain adalah : 

1. Sikap 

Sikap merupakan pola tingkah laku / perilaku seseorang yang biasa dilakukannya dalam kehidupan sehari-harinya. 

2. Nilai 

Nilai merupakan pandangan seseorang terhadap nilai-nilai yang dimiliki orang lain , sebagai tolak ukur baik atau tidaknya orang tersebut dlam kehidupannya di masyarakat. 

3. Aktivitas 

Aktivitas adalah suatu kegiatan rutun sehari-hari yang secara Continue terus dilakukan sebagai suatu kebiasaan/ kesibukan. 

4. Minat 

Minat merupakan keinginan seseorang akan seseorang terhadap suatu hal, dan memotifasi orang tersebut untu dapat mencapai hal yang diinginkannya itu. 

5. Opini 

Opini adalah sebuah tangkapan/ pengertian seseorang akan suatu hal yang biasanya diungkapkan melalui pendapat. 

6. Demografi 

Demogrrafi adalah tatanan kependudukan yang ada dalam suatu wilayah dan temasuk menilai kebudaayaan yang ada dalam suatu wilayah tersebut. 

IV. PENGUKURAN GANDA PERILAKU INDIVIDU 

Pengukuran ganda perilaku individu, merupakan suatu cara bagaimana mencari tahu perilaku antara individu yang satu dengan individu yang lainnya dengan menilai karakteristik yang sama dan memberikan nilainya terhadap masing-masingnya. 

Contoh : Dua orang konsumen memiliki kebiasaan yng sama yaitu berbelanja, namun yang satu suka berbelanja akan barang-barang mewah karena memiliki kemampuan finansial yang tinggu pula, dan yang satu orang lagi berbelanja dengan prioritas kebutuhan hidup sehari-harinya. 

Maka kita akan dapat menilai kedua orang tersebut secara berbeda meskipun terdapat kesamaan kebiasaan yang sama. Di samping itu juga ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seorang individu ( konsumen ) terhadap keputusannya dalam hal membeli dan menggunakan produk, antara lain : 
  1. Sikap orang lain
  2. Faktor situasi yang tak terduga 
Ada 5 tahap proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari : 

1. Pengenalan Kebutuhan 

Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan (need recognition)-pembelian mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan. 

2. Pencarian Informasi 

Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia cenderung akan membelinya. 

3. Pengevaluasian Alternatif 

Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual dan situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis. 

4. Keputusan Pembeli 

Tahap pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat merek dan membentuk kecenderuangan (niat) pembelian. Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian. 

5. Perilaku Setelah Pembelian 

Pekerjaan pemasar tidak hanya berhenti pada saat produk dibeli. Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan akan masuk ke perilaku setelah pembelian yang penting diperhatikan oleh pemasar. 

Sikap orang lain dalam merespon suatu produk yang di pasarkan , tentu akan mempengaruhi respon individu pula, bila respon dari masayarakat cukup besar dalam merespon suatu produk yang di pasarkan, maka individu tersebut akan akan merespon yang sama. 

V. KESIMPULAN 

Kepribadian merupakan suatu ciri yang dibawa dari dalam jiwa seseorang semenjak dia mulai dewasa, kepribadian sangat menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang dengan tingkah laku terhadap lingkungannya. 

Dalam kaitannya dengan perilaku konsumen, kepribadian, nilai dan gaya hidup jelasakan mempengaruhinya, sebab dengan adanya perbedaan kepribadian, nilai dan gaya hidup seseorang maka pola pikir dalam menilai suatu produk akan berbeda pula, sehingga akan mempengaruhinya dalam keputusan membeli. 

Dalam kasus diatas, dimana perusahaan pembuat Tas mengahdapi masalah berupa tuntutan agar perusahaan mampu membuat dan menjual produknya tersebut namun dengan menjunjung tinggi kepribadian , nilai dan gaya hidup para konsumennya. Maka perusahaan harus mengambil langkah berupa segmentasi pasar terhadap penjualan dan pembuatan tas. 

Tas dengan harga mewah dan kualitas terbaik akan dijual pada konsumen dengan gaya hidup mewah dan glamour. Sedangkan Tas dengan kualitas nomer dua, dan harga juga di bawah kualitas utama, maka pasarnya adalah konsumen menengah kebawah. 

kepribadian konsumen tidak dapat dirubah oleh perusahaan dengan seketika, namun dengan segmentasi pasar, maka perusahaan telah menjadikan Gaya hidup dan kepribadian sebagai peluang pemasaran. 

SUMBER

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates